Rindu yang tertumpah

Masa itu berlalu seakan terlalu pantas jika kita berhenti sejenak dalam menjalani kehidupan padahal masa hanya berjalan ikut aturannya sendiri tanpa kita mengatur. Mungkin sebab kita terlalu asyik dan khayal dalam melayar kehidupan yang tak tentu arah dalam perjalanannya, terkadang tenang dibawa bayu angin damai dan kadang terumbang-ambing dek kerana ombak dan badai lautan.

Pada satu ketika dulu, aku sendiri tak sangka yang aku akan ada rasa rindu yang membuak terhadap rumah aku. Rumah aku membesar. Rumah yang masih aku kembali tatkala tiada tempat lain aku tuju. Rumah yang penuh tumpahan kasih dari mak dan ayah. Ya, aku terlalu rindu untuk kembali ke masa lalu, masa dimana sepenuhnya aku duduk di rumah. Masa tatkala tiada rasa rindu sebaliknya tanpa ada rasa. Mungkin rasa tenang yang tidak terluah dalam kata hanya hati dan jiwa yang merasai. Sebab sekarang rasa rindu itu tumpah.

Tumpah rasa rindu pada rumah itu sebenarnya perasaan takut untuk hadapi hidup menjadi dewasa yang bersembunyi. Perasaan rindu itu sebenarnya selimut pada rasa takut hidup bersendirian di kota yang penuh dengan dugaan pada jiwa dan hati aku yang lemah. Aku rasa aku berpura kuat dengan hati yang lemah dengan harapan kepuraan itu mampu membentuk jiwa yang sebenarnya kental dan utuh dari sebarang kesakitan dunia kejam. 


Comments

Popular posts from this blog

#TipsHidup : Medical Checkup di Klinik Kesihatan Seri Kembangan

Bagaimana Spongebob menangis?

Aku tak pasti